Faktor yang Mempengaruhi Hasil Fermentasi

Bir merupakan salah satu jenis minuman beralkohol yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Kadar alkohol dalam minuman ini beragam, sehingga tidak semua orang diijinkan untuk mengonsumsi minuman ini. Untuk mengantisipasi anak-anak yang belum cukup umur mengonsumsi minuman ini, maka dibuatlah berbagai peraturan khusus yang harus ditaati oleh penjual bir dan masyarakat yang ingin Beli Bir Di Jakarta. Misalnya, seperti harus menunjukan tanda pengenal dan berbagai aturan lainnya.

fermentasi makananAlkohol yang terkandung dalam minuman bir, merupakan hasil dari proses fermentasi malt (butiran gandum) dengan ragi. Fermentasi sendiri merupakan proses terjadinya perubahan karbohidrat menjadi karbon dioksida (CO2) dan alkohol atau asam amino, dengan menggunakan ragi, bakteri, dan fungi. Fermentasi umumnya terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen), namun ada beberapa jenis mikroorganisme yang memproses fermentasi dalam kondisi aerob (dengan oksigen). Untuk mendapatkan hasil fermentasi yang sempurna pada makanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Mikroba

Jenis serta jumlah mikroba yang digunakan selama proses fermentasi akan mempengaruhi hasil fermentasi. Jika jumlah mikroba yang digunakan terlalu sedikit, maka hasil fermentasi tidak akan menjadi sempurna. Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi juga harus memenuhi ke empat hal ini, yaitu murni, unggul, stabil dan bukan patogen.

  • Suhu

Suhu sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi. Setiap makanan yang melalui proses pemasakan, harus benar-benar didiamkan hingga dingin sebelum diberikan mikroba (ragi).  Selain itu, setiap mikroba memiliki suhu minimal, suhu maksimal serta suhu optimal pertumbuhan. Pada suhu optimal ini, mikroba dapat berkembang dengan sangat baik dan mempercepat proses fermentasi yang berlangsung.

  • Oksigen

Sebagian besar proses fermentasi dilakukan tanpa menggunakan oksigen, namun ada yang menggunakan oksigen. Sebelum melakukan fermentasi, ada baiknya kita mengetahui sifat mikroba yang digunakan. Kadar oksigen selama proses fermentasi akan sangat mempengaruhi hasil fermentasi.

  • PH

Tingkat keasaman suatu makanan yang difermentasi juga akan mempengaruhi proses fermentasi. Kondisi keasaman atau PH yang paling baik untuk proses pertumbuhan bakteri yaitu 3,5 hingga 5,5.

Setiap mikroba memiliki sifat yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda pula untuk dapat tumbuh dengan baik. Memahami sifat dan kondisi yang dibutuhkan mikroba yang digunakan untuk proses fermentasi, akan membantu kita mendapatkan hasil fermentasi yang terbaik. (Yv)