Menangani Serangan Jantung dengan Reperfusi

Serangan jantung adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kekurangan supply oksigen dan darah akibat dari penyempitan pembuluh darah. Penanganan paling baik untuk kondisi ini adalah segera membawa pasien yang mengalami serangan jantung ke rumah sakit. Begitu pasien dibawa ke rumah sakit, baik Dokter Jantung Singapura maupun dokter spesialis jantung di Indonesia akan segera melakukan penanganan pertama yang dibutuhkan oleh pasien.

serangan jantungUmumnya, penyempitan pembuluh darah menuju jantung ini disebabkan adanya gumpalan darah yang menyumbat aliran darah dan oksigen menuju jantung. Gumpalan darah inilah yang akan pertama kali ditangani oleh dokter, supaya aliran darah dapat kembali lancar. Penanganan awal ini biasanya disebut dengan terapi reperfusi (istilah medis). Ada 2 cara reperfusi yang umum digunakan oleh dokter, yaitu:

  • Reperfusi dengan alat

Terapi reperfusi ini disebut juga dengan primary PCI. Terapi ini hanya boleh dilakukan di rumah sakit yang telah memiliki fasilitas serta tenaga ahli. Door to device time pada terapi ini adalah 90 menit, artinya dalam 90 menit sejak pasien masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) pembuluh darah koroner harus sudah kembali normal.

Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan kateter (sejenis slang kecil) melalui pembuluh darah dari pergelangan tangan atau pangkal paha, hingga pembuluh koroner. Setelah itu, dilakukan angiografi untuk melihat kondisi arteri koroner. Setelah culprit vessel (penyebab terjadinya penyumbatan pembuluh darah), maka akan dilakukan penyedotan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah koroner. Jika setelah proses penyedotan masih terlihat plak atau aliran koroner belum sempurna, maka akan dilanjutkan dengan pemasangan cincin atau stent.

  • Reperfusi dengan obat

Terapi dengan obat ini biasa disebut terapi fibrinolitik. Obat yang berfungsi untuk menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat akan diberikan pada pasien. Jika obat yang diberikan tepat dan dalam waktu yang tepat, maka obat ini akan semakin efektif untuk menangani kondisi ini. Pemberian obat ini dalam waktu kurang dari satu jam sejak waktu serangan, dapat mengurangi kemungkinan kematian pasien hingga 47%.

Penanganan serangan jantung dengan obat harus dilakukan sedini mungkin. Door to needle time maksimal adalah 30 menit. Obat ini dimasukka ke dalam darah melalui cairan infus yang diteteskan secara perlahan selama sekitar satu jam. Cara ini adalah cara alternatif bila disekitar kita tidak ada rumah sakit yang memiliki fasilitas penangan serangan jantung dengan alat. Reperfusi dengan obat tidak hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis jantung saja, tetapi juga dapat dilakukan oleh dokter umum. (Yv)