Mengabaikan Anak, Menghambat Kemampuan Bicara Anak

Ketika anak memasuki usia belajar bicara, akan ada banyak sekali hal yang ingin dipelajari anak. Karena itulah, pada usia ini anak akan mulai sering sekali mengeluarkan suara, dan mengajak orang disekitarnya untuk berkomunikasi. Anak akan merasa sangat senang jika mendapatkan respon positif dari orang disekitarnya ketika ia mengajak mereka berkomunikasi. Meskipun pada awalnya anak hanya mampu mengeluarkan suara yang tidak jelas dan tidak bermakna, namun sebenarnya sudah ada hal yang ingin disampaikan oleh anak pada orang didekatnya. Sayangnya, hal ini justru sering diabaikan oleh orangtua dan orang disekitar anak. Padahal, hal ini sebenarnya sangatlah penting untuk merangsang kemampuan bicara anak.

anak belajar bicaraKetika anak berusaha untuk mengajak orang disekitarnya berkomunikasi dan diabaikan, anak akan kehilangan semangatnya untuk belajar bicara. Jika hal ini terus berlanjut, bisa saja akan berdampak pada terlambatnya kemampuan anak bicara. Pada dasarnya, anak yang masih belajar bicara sama seperti kita. Ketika kita bicara pada seseorang, tentunya kita mengharapkan adanya respon balik dari lawan bicara kita. Begitu pula yang diharapkan oleh anak. Meskipun ucapan yang dikeluarkannya masih belum jelas, namun anak juga mengharapkan adanya respon dari lawan bicaranya. Walaupun anak belum dapat memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya, namun dengan memberikan respon pada anak akan membuatnya semangat. Anak akan terangsang untuk aktif mengajak komunikasi orang yang ada disekitarnya.

Selain dapat merangsang keinginan anak untuk bicara, respon positif ini juga akan meningkatkan kemampuannya bicara. Anak akan mulai mengenal kata yang diucapkan lawan bicaranya, dan berusaha untuk mengikutinya. Hal ini akan membuat kosakata yang dikuasainya semakin hari akan semakin meningkat. Pada awalnya, anak akan mengucapkannya dalam satu suku kata yang menurutnya paling mudah untuk di ucapkan. Namun, semakin lama anakĀ  akan mampu untuk mengucapkannya dalam satu kata penuh, dan akhirnya membentuk sebuah kalimat pendek.

Respon positif ini tidak hanya dibutuhkan anak ketika baru belajar bicara saja, tetapi juga ketika anak sudah memasuki usia sekolah. Ketika anak sudah memasuki usia sekolah dan mulai mengenal banyak orang, akan ada banyak hal yang ingin ia ceritakan pada orang disekitarnya. Tidak memberikan respon positif pada cerita anak, akan membuat anak merasa diabaikan. Hal ini akan membuat anak menjadi pendiam dan tertutup. (Yv)