The Tour Triangle: Bangunan Tinggi di Kota Paris

Gedung-gedung pencakar langit rasanya sudah menjadi trade mark dari kota-kota besar di dunia. Lihat saja barisan gedung di Jakarta yang dibuat oleh para developer properti Indonesia; penuh dengan gedung tinggi yang mengintimidasi. Bagi para masyarakat yang hidup di perkotaan, realitas seperti itulah yang terus mewarnai kehidupan sehari-hari. Hidup di antara gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

The Tour TriangleNamun demikian, tampaknya hal ini tidak berlaku untuk masyarakat di Kota Paris. Pasalnya, baru-baru ini, proyek pembangunan gedung pencakar langit di kota ini menuai kontroversi. Padahal, rancangannya sudah siap sejak tahun 2008, namun baru memulai pembangunan pada tahun 2014. Penyebab kontroversi tersebut, tidak lain adalah karena pihak pemerintah Paris yang menetapkan batas ketinggian sebuah gedung di kotanya. Gedung-gedung tinggi dikhawatirkan akan merusak pemandangan kota Paris sehingga masyarakat tidak bisa melihat siluet Menara Eiffel dari kejauhan. Namun demikian, meski rancangan pembangunan sempat ditolak, pada akhirnya pembangunan gedung ini pun disetujui juga.

Bangunan tinggi tersebut merupakan proyek dari biro desain asal Swiss yang sangat ternama, yakni Herzog & de Meuron. Sebelumnya, arsitek yang didapuk untuk mendesain bangunan ini juga pernah mendesain bangunan ikonik seperti Birdnest di Beijing, Allianz Arena di Jerman, dan juga Serpentine Gallery Pavilion di London.

Herzog & de Meuron membuat bangunan pencakar langit pertama di Paris yang diberi nama The Tour Triangle atau Menara Segitiga. Ketinggian bangunannya akan berkisar pada angka 180 meter, hampir setengahnya dari ketinggian Menara Eiffel yang menjadi ikon kota ini yaitu 300 meter. The Tour Triangle akan memiliki 120 unit apartemen, hotel berbintang empat, sky bar, restoran, dan juga ruangan kantor. Arsitek bangunan ini berharap bahwa dengan dibangunnya gedung ini, maka lapangan pekerjaan akan terbuka luas untuk masyarakat Paris.

Kabarnya, proyek ini akan menghabiskan dana sebesar 500 juta euro. Meski terus menjadi kontroversi, gedung pencakar langit ini akan siap dinikmati oleh masyarakat dunia pada tahun 2020. Tertarik untuk mengunjunginya?