Banyak yang menyangka bahwa investasi merupakan permainan harta benda yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Pasalnya, investasi melibatkan jumlah harta dalam jumlah besar yang rasa-rasanya tidak mungkin dilakukan oleh generasi muda. Hal ini sebetulnya tidak benar, loh. Sebab akhir-akhir ini generasi muda pun semakin pandai berbisnis dan mulai mengisi daftar barisan investasi yang ada di Indonesia. Mulai dari investasi saham, obligasi, reksa dana, hingga properti Indonesia.

Nah, bagi para generasi muda yang mulai ingin menyimpankan hartanya dalam bentuk investasi, ada beberapa hal mendasar yang harus dipahami, nih. Kita tidak bisa serta merta mengambil investasi begitu saja tanpa mengetahui manfaat dan risikonya. Apa saja sih tips-nya? Simak, yuk!

1. Kendali penuh atas uang penghasilan. Pastikan dana yang kita peroleh setiap bulannya berada di bawah kendali kita sepenuhnya. Bagi uang tersebut ke dalam pos-pos pengeluaran yang akan selalu kita keluarkan seperti uang makan, ongkos transportasi, dana tidak terduga, dan juga dana senang-senang. Ambil sekitar 30% dari dana tersebut untuk menabung dan investasi.
2. Sadari bahwa investasi bukanlah jenis aktivitas yang membuat kita mendadak kaya. Perlu kesabaran penuh dan kecermatan penghitungan untuk mendapatkan hasil yang kita tanam. Pelajari pangsa pasar, seluk-beluk investasi, dan bagaimana cara menghitungnya. Investasi bukanlah permainan sihir yang dalam sekejap mata membuat kita mendulang kekayaan hanya dalam sekali coba. Investasi adalah ‘tabungan’ jangka panjang di mana kita bisa menuai hasilnya dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.
3. Mengerti dan tahu jenis investasi apa yang ingin dijalankan. Jangan sampai kita melakukan investasi hanya karena orang lain melakukannya. Melakukan sesuatu tanpa mengetahui apa-apa sama saja dengan melangkah ke depan dengan mata tertutup. Kita tidak akan tahu kapan harus berjalan menanjak dan kapan harus berjalan menurun. Untuk itu, lakukan riset kecil terhadap jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia seperti reksa dana, saham, obligasi, emas, properti, atau bahkan FOREX. Patut diingat pula, setiap jenis investasi yang kita pilih memiliki risiko tersendiri. Pintar-pintar memilihnya, ya! (Tr)