Mengenal Istilah TWI (Tread Wear Indicator)

Untuk menjaga performa mobil tetap baik, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Memastikan komponen berfungsi dengan baik, menggunakan bahan bakar yang disarankan dalam buku manual, melakukan ganti oli mobil secara berkala, dan yang tidak kalah penting adalah kondisi ban mobil.

Ya, kondisi ban mobil memang harus diperhatikan karena sangat memengaruhi keselamatan dalam berkendara. Salah satu bagian penting ban yang harus dijaga adalah tread atau tapak ban.

Tread atau tapak ban merupakan bagian ban mobil yang akan bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Tapak yang masih berkualitas baik dapat mencengkeram permukaan jalan dengan baik sehingga terhindar dari risiko slip yang menyebabkan mobil sulit untuk dikendalikan. Dengan begitu, risiko terjadinya kecelakaan dapat dikurangi.

Tapak memiliki beragam pola seperti pola rib, lug, dan sebagainya. Banyak orang yang tidak memahami pola ini biasanya akan memilih pola yang terlihat menarik atau memilih ban hanya berdasarkan harga tanpa memerhatikan polanya. Padahal fungsi dari setiap pola ini berbeda sehingga Anda harus memerhatikan pola dengan kebutuhan Anda.

Dalam situs carsguide, pola pada tapak sebenarnya tidak terlalu bermanfaat dan malah mengurangi kinerja mobil jika sedang berkendara di jalan yang benar-benar kering. Namun, pola ini akan sangat bermanfaat saat digunakan pada kondisi jalan yang basah. Sebab, keberadaan pola tersebut akan membantu penyebaran air di permukaan ban yang akan membuat ban dapat mencengkeram permukaan jalan dengan lebih baik. Tanpa adanya pola yang tepat dan masih berada pada batas ketinggian yang baik, ban mobil akan kesulitan mencengkeran jalan sehingga mobil menjadi sulit untuk dikendalikan.

Lalu, bagaimanakah mengetahui bahwa pola pada tapak masih bagus atau tidak?

Inilah fungsi utama dari TWI (Tread Wear Indicator). TWI merupakan indikator yang ada pada permukaan ban untuk menunjukkan apakah ketebalan pola pada tapak masih dalam kategori aman atau tidak. TWI biasanya ditandai dengan lambang berbentuk segitiga dengan ketinggian 1,6 mm, sesuai dengan batas minimal ketinggian telapak ban menurut asosiasi perusahaan ban. Ketika ketebalan pola sudah mendekati atau bahkan sudah melebihi batas tersebut, ada baiknya jika ban segera diganti karena artinya ban sudah aus dan akan berbahaya jika tetap digunakan.