Mengenal Sourdough, Teknik Membuat Roti dari Era Mesir Kuno

Selama pandemi, masyarakat mulai mencari alternatif kegiatan di rumah yang produktif, menyenangkan, dan bisa dilakukan kapan saja. Tak heran jika baking dan cooking menjadi aktivitas yang marak digandrungi oleh masyarakat seluruh dunia. Anda pun tentunya menyadari dengan tingginya intensitas kemunculan video atau foto hasil memasak yang beredar di media sosial.

Roti

Image by Foundry Co from Pixabay

Nah, salah satu resep baking yang kemudian banyak dibuat oleh masyarakat adalah sourdough. Tidak hanya di Indonesia saja, sourdough ini juga mulai meningkat popularitasnya di seluruh dunia.

Sourdough merupakan teknik membuat roti dengan menggunakan ragi dan Lactobacillus, untuk menghasilkan fermentasi lebih lama dibandingkan ragi biasa. Di Indonesia, sourdough ini seringkali disebut sebagai adonan asam. Namun demikian, roti yang dibuat dengan menggunakan teknik ini sama sekali tidak memiliki rasa asam—justru rasanya lebih nikmat dengan tekstur lembut dan agak kenyal, serta aroma yang lebih harum.

Teknik pembuatan roti dengan sourdough ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Bermula dari penduduk Mesir kuno yang secara tak sengaja mencampurkan gandum dengan susu selama beberapa waktu, adonan tersebut justru mengembang dengan sempurna. Hasil dari adonan ini pun lebih ringan dan lembut dibandingkan dengan roti dengan adonan pada umumnya.

Pembuatan roti dengan sourdough ini memang terkesan sederhana karena hanya melibatkan tepung, ragi, dan Lactobacillus. Hanya saja, nyatanya adonan sourdough membutuhkan waktu setidaknya dua hari sampai siap dikonsumsi. Namun demikian, jika sudah jadi, adonan ini bisa disimpan untuk kemudian digunakan sampai beberapa hari ke depan. Inilah yang kemudian membuat masyarakat senang membuat adonan sourdough, karena jika sudah berhasil, Anda bisa mengkreasikannya untuk menjadi beberapa roti.

Tak sedikit masyarakat yang jatuh cinta dengan roti yang dibuat dengan teknik sourdough. Tidak hanya dari segi rasa, tetapi juga karena teksturnya. Roti sourdough sangat mudah dicerna, dengan serat-serat besar dan ringan ketika dikonsumsi. Di sisi lain, sourdough juga bisa membantu memperlambat respon insulin serta mengandung karbohidrat sehingga cocok untuk dikonsumsi saat sarapan.

Untuk Anda yang senang dengan sourdough dalam bentuk original, roti ini bisa dipanggang dalam bentuk baguette, lalu dikonsumsi dengan butter atau selai. Sementara untuk Anda yang senang menambahkan topping, memasukkan kacang-kacangan atau buah kering dalam adonannya juga bisa dilakukan.

Tertarik untuk membuat sourdough ini?