bir pletok

Yuk, Coba Bir Pletok Minuman Khas Betawi

Pernah dengar minuman Bir Pletok? Minuman tradisional Betawi ini memang sekarang sudah semakin sulit di temukan, malah bisa dibilang lebih sulit dari cari bir di Jakarta. Dulu, masih banyak orang Betawi yang gemar membuatnya sendiri di rumah dan kemudian menjualnya di warung-warung makan. Namun sekarang, Bir Pletok hanya bisa ditemukan pada saat pameran atau festival kebudayaan, seperti pada saat berlangsungnya Jakarta Fair.  Meski disebut “bir”, namun minuman ini ternyata tidak mengandung alkohol sama sekali. Bir Pletok justru terbuat dari bahan-bahan rempah alami yang berkhasiat untuk menghangatkan badan, dan juga baik untuk kesehatan.

bir pletok
pic: jajanankeluargabetawi.com

Bahan dasar pembuatan Bir Pletok ini terdiri dari 12 rempah-rempah , seperti kayu secang,  jahe merah, kayu manis, kapulaga, dan gula pasir. Semua bahan ini direbus menjadi satu dengan menggunakan lima liter air untuk setiap satu kilogram rempah. Perebusan ini memakan waktu sekitar  satu hingga dua jam hingga wanginya keluar. Lamanya proses pembuatan Bir Pletok menjadi salah satu alasan orang lebih memilih untuk membeli yang sudah jadi, daripada membuatnya sendiri.  Hal tersebut jugalah yang menyebabkan Bir Pletok makin sulit ditemukan, dan biasanya akan ludes dibeli pengunjung saat pameran.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bir pletok tidak akan membuat mabuk karena tidak mengandung alkohol. Sebutan “bir” dipakai karena dulu terdapat segolongan orang Betawi yang suka mengikuti kebiasaan orang Belanda dalam mengonsumsi bir. Untuk menghentikan kebiasaan ini, mereka pun berusaha membuat minuman semacam bir tapi yang menyehatkan dan tidak memabukkan, hingga terciptalah Bir Pletok ini. Nama “Pletok” sendiri berasal dari bunyi kapulaga yang pecah saat direbus pada proses pembuatannya.

Bir Pletok bisa disajikan hangat-hangat ataupun dengan menggunakan es batu. Baik disajikan hangat ataupun dingin, rasanya tetap sama nikmat dan cocok untuk menghangatkan badan di malam hari. Penasaran dengan rasa minuman tradisional khas Betawi ini? Meski semakin langka, namun  kita masih bisa menemukannya di beberapa toko,restoran makanan tradisional Betawi, atau di pameran. (raw)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours