Ini Dia Penyebab Kantuk meski sudah Tidur Cukup

Sejumlah pakar kesehatan menyepakati bahwa jam tidur normal yang dibutuhkan oleh orang dewasa adalah 7 hingga 8 jam sehari. Itulah mengapa kaum pekerja berusaha untuk bisa terlelap paling tidak tujuh jam dalam sehari. Tapi, pernahkah kamu masih merasakan kantuk meski sudah tidur cukup?mengantuk

Jika ya, mungkin kamu sedang mengalami atau pernah melakukan satu dari beberapa hal pemicunya. Dilansir dari berbagai sumber, ternyata ada enam faktor pemantik rasa kantuk meski sudah tidur cukup. Apa sajakah faktor-faktor tersebut? Simak uraiannya dalam paragraf berikut.

  1. Sleep apnea. Dilansir dari Hello Sehat, sleep apnea merupakan kondisi henti napas sementara saat seseorang sedang tidur. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan di saluran pernapasan, atau yang dikenal dengan obstructive sleep apnea (OSA). Penyumbatan ini akan membuat seseorang bangun tiba-tiba dari tidurnya. Akibatnya, kualitas tidur orang tersebut akan berkurang dan membuatnya tidak bertenaga di hari berikutnya.
  2. Istilah ini merujuk pada kondisi seseorang yang bisa tertidur di mana saja dan kapan saja tanpa sebuah kendali. Orang dengan narkolepsi bisa tertidur sekitar 10-15 menit, lalu terbangun, dan kembali tertidur, walau sudah tidur cukup. Dalam dunia awam, mungkin kondisi ini dikenal seperti ‘pelor’ atau tukang tidur. Meski kondisi ini tak dapat diobati, narkolepsi ini bisa ‘diatur’ dengan perawatan khusus.
  3. Sindrom kelelahan kronis. Chronic fatigue syndrome adalah kondisi yang membuat seseorang terus-terusan merasa lelah, lemas, lesu, dan kantuk. Gejala sindrom ini berupa nyeri otot dan sulit berkonsentrasi untuk waktu yang cukup lama. Sindrom ini diperkirakan berasal dari sleep apnea.
  4. Jam biologis tubuh yang terganggu. Istilah ‘jam biologis’ memiliki arti jadwal kerja tiap organ dan fungsi tubuh manusia secara alami. Nah, gangguan pada jam biologis inilah yang bisa mengakibatkan rasa kantuk meski seseorang sudah tidur cukup.
  5. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol sebelum tidur malam akan merusak jam tidur seseorang. Pada akhirnya, kualitas tidur peminum alkohol pun akan menurun, dan rasa kantuk yang berlebih pun akan terus terasa.
  6. Melansir situs Halodoc, depresi juga menjadi faktor pemantik rasa kantuk berlebih. Sebab, orang yang mengalami depresi cenderung merasa kurang berenergi dan hilang minat, semangat hidup, juga ketertarikan dalam menjalankan aktivitas lain.

Apakah ada satu dari enam faktor di atas yang sering kamu lakukan atau pernah kamu alami? Jika ya, sekarang sudah tahu, kan, apa penyebab kantukmu? Bila memungkinkan, upayakan untuk mengurangi kebiasaan itu agar kamu tak selalu merasakan kantuk meski sudah tidur cukup, ya.

Semoga bermanfaat! (AP)